Muhammadiyah Tuan Rumah Forum Kemanusiaan Internasional

Jurnal Nasional, Senin 14 April 2008
MUHAMMADIYAH akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Forum Kemanusiaan Internasional (Internasional Humanitarian Forum). Rencananya dalam pertemuan tersebut akan dibentuk National Humanitarian Forum (Forum Kemanusiaan Nasional).

“Forum tersebut sebagai apresiasi dunia internasional terhadap isu kemanusiaan dan berbagai bencana yang kerap terjadi di tanah air,” ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Ketua Pelaksana Steering Committee of International Humanitarian Forum, Sudibyo Markus di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta kemarin (14/4).

Dalam pertemuan yang rencananya akan dilaksanakan pada 16 April 2008 itu, akan hadir sejumlah negara anggota dari Timur Tengah. Diantaranya Sudan Yaman, dan Kuwait, serta perwakilan negara barat.

Menurut Sudibyo, pertemuan tersebut juga mempunyai peran sebagai jembatan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kemanusiaan lokal dengan LSM intenasional.

Sudibyo mengatakan, pertemuan yang melibatkan sejumlah LSM internasional seperti Oxfam GB, International Islamic Charitable Organization dan sejumlah LSM nasional seperti Dompet Dhuafa itu, bisa menjadi bagian peningkatan kerja sama itu.

Wakil Ketua Bidang Kerjasama Strategi Dompet Dhuafa M Arifin Purwakananta mengakui bahwa lembaga kemanusian di Indonesia cukup banyak, namun belum ada saling keterkaitan dan lebih cenderung bekerja sendiri-sendiri.

Sementara itu, Ketua International Humanitarian Forum yang berpusat di Birmingham, Inggris, Hany El Banna mengatakan, penyelenggaraan pertemuan awal ini untuk membicarakan bagaimana meningkatkan potensi LSM Kemanusiaan lokal khususnya di negara muslim termasuk di Indonesia.

Hany mengatakan, Indonesia saat ini menjadi perhatian dunia internasional karena sering terjadi bencana alam. Karenanya diperlukan peningkatan kapasitas bagi para LSM Kemanusiaan di negeri ini dengan mengefektifkan kerja sama ini.

Hany menambahkan, berdirinya Forum Kemanusiaan Internasional dilatarbelakangi peristiwa 9 September, di mana pascaperistiwa itu muncul ketidakpercayaan barat terhadap negara muslim. “Perlu meningkatkan semangat mempersatukan kembali solidaritas yang ada dalam kedua kelompok itu melalui pembentukan International Humanitarian Forum,” katanya. Timur Arif Riyadi

No comments: