Satu Solusi Mengurangi Pengangguran di Kalangan Dhuafa
JIKA pengangguran dan kemiskinan merupakan persoalan bersama, maka
solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan tersebut
tentulah harus menjadi tanggung jawab bersama pula. Sebagai salah
satu bentuk tanggung jawab itu, Dompet Dhuafa Singgalang (DDS) di
tahun 1429 H ini, mendirikan Rumah Terampil atau Rute yang mencita-
citakan terciptanya tenaga terampil dari kalangan dhuafa.
Rute dicetuskan mengingat masih tingginya angka kemiskinan dan
pengangguran di Indonesia dan Sumbar khususnya. Apalagi, pengangguran
dan kemiskinan masih menjadi dua masalah besar yang tak kunjung
selesai. Karena persoalan tersebut tidak hanya berdampak pada
persoalan ekonomi, tapi juga pada efek-efek lainnya, seperti
bertambahnya angka kriminalitas, mengancam stabilitas sosial dan lain-
lain.
Di Kota Padang sendiri, terdapat sekitar 8.138 tamatan SMP dan SMA
sederajat yang belum mendapatkan pekerjaan atau menganggur.
Karenanya, DDS mencoba membuat model solusi dengan mendirikan Rumah
Terampil bagi pemuda putus sekolah dan pengangguran. Kegiatannya
dengan memberikan bentuk keterampilan yang disesuaikan dengan yang
dibutuhkan pasar kerja saat ini, seperti keterampilan perbengkelan.
Rute lebih memprioritaskan bagi masyarakat dhuafa serta yang belum
bekerja atau pengangguran. Dengan keterampilan yang diberikan,
bukannya tidak mungkin mereka yang selama ini tidak bekerja, bisa
menjadi seorang wiraswasta yang memiliki usaha sendiri.
Program pemberdayaan yang berbasis zakat ini menargetkan bisa
meluluskan 100 orang dhuafa untuk bisa bekerja atau berwira usaha
secara mandiri. Dan, sesuai targetnya, maka peserta harus memenuhi
kriteria tidak bekerja alias pengangguran dan memiliki minat besar
untuk belajar.
Rute merupakan sebuah program DDS yang dikerjasamakan dengan mitra
yang berbasis kewirausahaan. Program ini rencananya dilakukan selama
lima bulan. Dan, untuk setiap angkatan diikuti oleh maksimal 20 orang
dengan proporsi laki-laki 10 orang dan perempuan 10 orang.
Pelaksanaan program akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu satu bulan
motivation training, dua bulan skill training dan dua bulan magang.
Namun, untuk tahap awal, Rute dimulai dengan dua hari pertemuan.
Dimulai Minggu (23/3) pagi, pelatihan yang diikuti oleh 20 orang
peserta itu berakhir pada Senin (24/3) sorenya.
Ke depan, diharapkan akan ada pula kepedulian dari pengusaha atau
pihak lain untuk ikut ambil andil dalam program ini. Bila terjalin
peran serta masyarakat yang lebih luas, baik kelembagaan ataupun
perorangan, maka kegiatan bantuan karitas bagi para mustahik ini
dipercaya akan lebih berkembang.
DDS Launching Kantor Baru
Rumah Terampil dilaunching Selasa (25/3) / 17 Rabiul Awal 1429 H,
bertepatan dengan launching kantor baru di Komplek Perumahan Pasir
Putih nomor 15, Padang.
Kantor tersebut merupakan milik salah seorang donatur di mana DDS
diberikan kesempatan untuk memanfaatkannya selama beberapa tahun.
Launching ditandai dengan pembukaan plang oleh Vice President Dompet
Dhuafa Republika, Arifin Purwakananta, dengan disaksikan oleh Sekda
Kota Padang, Firdaus K, Pemimpin Umum Singgalang, H.Basril Djabar,
Wakil Pemimpin Umum, H.Darlis Syofyan, Pemimpin Redaksi, Khairul
Jasmi, pemuka masyarakat setempat dan lain-lain.
Walikota Padang dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda
mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh DDS serta pendirian Rumah
Terampil ini karena telah berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang
banyak.
Menurutnya, Dompet Dhuafa akan dirasakan manfaatnya secara langsung
oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Sebab, dana yang
dihimpun melalui Dompet Dhuafa akan disalurkan kepada masyarakat
luas. Dalam kehidupan sehari-hari, hal itulah yang disebut dengan
tanggung renteng, yaitu berkemampuan membantu masyarakat yang kurang
beruntung dan secara bersama-sama menikmati kebahagiaan. Melda
sumber : www.ddsinggalang.org
No comments:
Post a Comment